Srawung Akademik IKAPROBSI, Penguatan Nasionalisme di Perbatasan


AKASIA.ID - JAKARTA - Ikatan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (IKAPROBSI) Wilayah DKI Jakarta dan Banten sukses menyelenggarakan kegiatan akademik bertajuk Srawung Akademik IKAPROBSI, Sabtu (8/11/2025). Acara yang berlangsung secara daring ini mengusung tema penting "Revitalisasi Kearifan Lokal sebagai Dasar Bela Negara dan Ketahanan Nasional dalam Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia".

Diskusi utama dibawakan oleh narasumber, Prof. Dr. Prima Gusti Yanti, M.Hum, yang merupakan peneliti dan akademisi dari Uhamka. Prof. Prima memulai paparannya dengan menyoroti latar belakang mendesak mengapa isu ini diangkat. Menurut Prof. Prima, globalisasi dan keterbukaan perbatasan telah menimbulkan tantangan serius bagi identitas kebangsaan.

Tantangan ini terasa paling nyata di wilayah perbatasan, di mana terjadi erosi nilai nasionalisme akibat tingginya interaksi lintas batas dan pengaruh budaya luar. Ia menggarisbawahi bahwa globalisasi tidak hanya sebatas pergerakan ekonomi, tetapi juga proses penyebaran nilai, gaya hidup, dan simbol budaya yang berpotensi melemahkan identitas lokal, sebagaimana disinggung oleh Giddens (1990).

Prof. Prima memberikan contoh spesifik di wilayah perbatasan, di mana pengaruh budaya dan ekonomi negara tetangga, seperti Malaysia, sangat kuat karena faktor kedekatan geografis dan tingginya intensitas interaksi.

Untuk mengatasi tantangan erosi identitas tersebut, Prof. Prima Gusti Yanti menawarkan solusi strategis. Ia menekankan bahwa Revitalisasi Kearifan Lokal harus dijadikan dasar karakter bela negara yang kuat. Revitalisasi ini akan memperkuat jati diri bangsa dari tingkat akar rumput.

Lebih lanjut, narasumber menegaskan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia memegang peran sentral sebagai simbol persatuan dan alat strategis dalam upaya bela negara. Bahasa Indonesia harus menjadi benteng kebudayaan dan nasionalisme di tengah gempuran budaya asing.

Sebagai penutup, Prof. Dr. Prima Gusti Yanti, M.Hum. menyimpulkan bahwa menjaga keutuhan bangsa memerlukan upaya kolektif. Tiga poin utama yang harus dipegang teguh adalah:

  1. Revitalisasi kearifan lokal yang mampu memperkuat jati diri bangsa.
  2. Peran strategis Bahasa Indonesia dalam menjaga semangat bela negara.
  3. Sinergi antara pendidikan, budaya, dan kebijakan pemerintah untuk menjamin keutuhan dan ketahanan nasional.

Acara Srawung Akademik ini dipandu oleh Moderator Robita Ika A, M.Pd., serta dibuka oleh Ketua IKAPROBSI, Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., dan Ketua IKAPROBSI Wilayah DKI-Banten, Dr. Imam Safi'i, M.Pd. Kegiatan ini turut dihadiri oleh peserta yang merupakan dosen, mahasiswa, dan praktisi yang memiliki minat di bidang tersebut. (as)

0 Komentar